Selasa, 02 Agustus 2011

Pengadaan Kopaja AC Butuh Rp400 Miliar

INILAH.COM, Jakarta - Rencana PT Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) meluncurkan 20 Kopaja ber-AC ternyata membutuhkan biaya cukup besar. Untuk pengadaan sarana transportasi 20 Kopaja ber-AC membutuhkan dana sebesar Rp400 miliar.

"Kopaja baru melakukan perubahan kepada 20 Kopaja saat ini karena terkendala mengenai biaya yang besar untuk pengadaan sarana yang biayanya tidak murah. Contoh nilai investasi sebanyak 20 armada ini diperkirakan bisa mencapai Rp 400 miliar," kata Ketua Umum PT Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) Nanang Basuki.

PT Kopaja mendapatkan dukungan dari Astra group untuk melakukan pembenahan fisik. Bukan hanya pembenahan fisik bus, pola manajemen juga diubah total. Pola baru angkutan Kopaja, sopir dan kondektur dibayar dengan sistem honor-gaji, juga mendapatkan asuransi kesehatan.

Selanjutnya pengelolaan, pengoperasian dan pengawasan dilakukan dalam pola manajemen satu atap. Menurutnya kendaraan atau armada tidak lagi dengan sistem kendaraan dibawa pulang masing-masing pemilik, tapi akan selalu melewati aspek pemeriksaan, baik sebelum maupun sesudah beroperasi.

Kendaraan baru ini memiliki tiga pintu utama, khusus pintu masuk dan keluar dilengkapi sistem elektrik yang bergerak searah. Alat kontrol manual ini berfungsi mencatat jumlah penumpang yang masuk dan keluar. Bahkan sistem operasional kendaraan akan dilakukan lebih terorganisir.

Senin, 01 Agustus 2011

Pemain Timnas Siap Berkorban Lebaran di Teheran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Partai tim nasional Indonesia melawan Iran yang berlangsung tanggal 2 September mendatang membawa konsekuensi bahwa para pemain Merah Putih terpaksa merayakan Idul Fitri di tanah Persia. Awal September yang bertepatan dengan hari raya itu tidak bisa dielakkan oleh Bambang Pamungkas cs.
Hal ini kontan membawa kekhawatiran menyangkut motivasi pemain. Kekhawatiran ini coba ditepis Ahmad Bustomi. Menurutnya, pemain sadar akan tanggung jawab untuk membela bangsa dan negara melebihi kepentingan pribadi.

“Kami siap. Ini seperti jihad kita bagi bangsa dan negara,” kata Bustomi saat dihubungi Republika, Senin (1/8).
Dia pribadi mengaku berlebaran di negeri orang bukan hal yang baru. Bustomi dua kali melakukannya saat tengah menjalani pemusatan latihan timnas di Belanda dan Argentina beberapa waktu lalu. “Jadi, ini sudah disadari dan kami siap membawa yang terbaik bagi bangsa,” tegas gelandang andalan di lini tengah tim Garuda tersebut.
Kekhawatiran soal motivasi pemain juga coba diredakan oleh ketua Komite Tim Nasional, Bob Hippy Menurutnya, segala kondisi yang menyertai perjalanan telah disadari dan pemain telah bertekad memberi hasil terbaik di Teheran sebagai kado Idul Fitri bagi masyarakat Indonesia. “Ini adalah kenyataan bahwa pemain akan lebaran di Iran. Tapi, semua telah siap,” katanya.
Hal berbanding terbalik terjadi di kubu Iran. Dalam suasana Idul Fitri, para pemain Iran akan berlaga di kandang sendiri yang tentu memberi dorongan motifasi

game