Sabtu, 30 Juli 2011

Korea Selatan Berbenah

Liputan6.com, Los Angeles: Korea Selatan, Sabtu (30/7), sedang merapikan diri akibat hujan besar pada 28 Juli silam, yang menyebabkan banjir dan longsor. Akibat bencana ini diperkirakan 57 orang warga tewas dan belum terhitung warga lain yang hilang atau terdampar akibat tersapu tanah longsor maupun banjir.
Menurut sumber berita dari Seoul, para penduduk yang menjadi korban tak tahu mengenai longsor. Petugas militer setempat kini sedang membantu membereskan reruntuhan di rumah-rumah warga atau di jalanan akibat sapuan banjir besar itu. Meskipun akibat musibah ini gudang amunisi mereka sempat tersapu longsor. Insiden itu juga menyebabkan ledakan pada 93 lahan tambang dan belum ditemukan sisa amunisi yang tersapu longsor.
Petugas militer ini juga membantu membersihkan sejumlah lahan tambang yang tertutup tanah. Diperkirakan sejumlah hasil tambang dalam lahan tambang yang tersapu longsor hanyut terbawa lumpur. "Kesempatan kita kecil untuk dapat menemukan kembali hasil tambang kita," ujar jubir Menteri Pertahanan Kim Min kepada reporter LA Times.
Berjam-jam lamanya, petugas menyemprotkan air untuk menemukan korban tewas yang tertutup tanah longsor. Korban tewas diperkirakan 10 orang mahasiswa sebuah universitas di Seoul di sekolah SD. Serta seorang istri pemilik departemen store terkemuka di Seoul yang tenggelam di lantai basemen rumahnya.
Puluhan rumah disisi bukit metropolitan Seoul hancur karena tersapu lumpur dan menewaskan 17 orang warga. Kota Chuncheon yang terletak 500 meter arah timur laut Seoul tersapu longsor dan meruntuhkan beberapa bangunan. Sebanyak 13 orang tewas, sepuluh di antaranya diduga pelajar [baca: Korban Tewas Longsor Korsel Menjadi 22 Orang].
Sementara itu, tujuh orang meninggal setelah sebuah sungai di luar kota Seoul meluap Kamis silam. Tak jauh dari lokasi itu, sebuah atap pabrik runtuh menyebakan tiga orang tewas dan dua lainnya terluka.
Setelah keadaan membaik, ribuan pemadam kebakaran, para tentara serta petugas pembantu pun bekerja menolong dan mencari korban tewas dengan menggunakan alat-alat berat.
Suara sirine dimana-mana, sekolah, gedung pemerintahan, toko-toko pun tutup. Aktivitas di kota Seoul ini pun terhenti sejenak. Orang-orang yang ingin menuju Seoul pun terpaksa membatalkan perjalanan karena rel kereta yang menjadi akses menuju kota ini terendam sedalam hampir 45 centimeter dan tak dapat dilewati kereta.(Latimes/TNT/AIS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

game